DIMENSI SEKOLAH EFEKTIF
SEKOLAH EFEKTIF
Abstrak
Pengembangan mutu pendidikan menjadi salah satu isu terpenting dalam
rangka menyongsong era globalisasi. Pengimplementasian sekolah efektif
merupakan salah satu jalan keluar dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan,
atau dengan kata lain sekolah efektif merupakan proses penyelenggaran
pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang bermutu bukan hanya mencakup
prestasi siswanya secara akademis, tetapi juga nonakademis, seperti berakhlakul
karimah, mandiri, dan peningkatan gairah belajar. Sekolah efektif adalah
sekolah yang berupaya menjalankan fungsinya sebagai tempat belajar yang paling
baik dengan menyediakan layanan pembelajaran yang bermutu bagi siswa
siswinya.
Ciri ciri sekolah efektif diantaranya sekolah memiliki visi dan
misi yang jelas serta dilaksanakan secara konsisten, memiliki lingkunga yang
baik, kepemimpinan sekolah yang kuat, dukungan dari masyarakat sekitar, sekolah
mempunyai rancangan program yang jelas, guru menerapkan strategi gembelajaran
yang inovatif, evaluasi berkelanjutan, kurikulum sekolah yang terancang dan
terintegrasi satu sama lain;
Dalam prespektif manajemen beberapa dimensi dan indicator sekolah
efektif diantaranya menyangkut layanan belajar bagi siswa yang maksimal, mutu
mengajar guru, kelancaran layanan belajar, kenyamanan ruang belajar serta
sarana prasarana lain, kesempatan dalam menggunakan fasilitas serta
layanan sekolah, budaya sekolah dan adanya dukungan dari masyarakat.
PENDAHULUAN
Definisi sekolah Efektif
Sekolah efektif dalam bahasa Inggris berasal dari dua kata, yaitu
effective dan school. Makna efektif merujuk pada kemampuan menghasilkan
sesuatu atau mampu mencapai tujuan. Efektivitas merupakan ukuran yang
menyatakan sejauh mana sasaran atau tujuan (kualitas, kuantitas dan waktu)
telah dicapai.
Sekolah efektif memiliki pengertian yang berbeda dengan efektivitas
sekolah. ACT Council of P&C Associations (2007) mendefinisikan sekolah
efektif sebagai “those that successfully progress the learning and
development of all of thei students”. Definisi diatas dapat dimaknai bahwa
sekolah efektif adalah sekolah yang mampu meningkatkan belajar peserta didiknya
dan mengembangkan semua siswa yang ada di sekolah tersebut secara sukses.
Sammons, Hilmans and Mortimore (1995: 3) mendefinisikan sekolah
efektif sebagai:
“one in which pupils progress further than might be expected from
consideration of its intake. In other word an effective schools adds extra
value to its students outcome in comparison with other schools
serving similar intakes. By contrast an ineffective school is one in which students
make less progress than expected given their characteristic at intake”.
Definisi dari Sammons, Hilman dan Mortimore ini dapat dipahami bahwa
sekolah efektifmerupakan satu hal dimana kemajuan para siswa lebih baik dari
kondisi yang biasa diharapkan. Atau sekolah efektif itu sekolah yang memberikan
nilai lebih pada peserta didiknya dibandingkan sekolah lain yang memiliki
karakteristik yang sama.
Sedangkan Lawrenze W. Lezotte (1985) mendefinisikan sekolah efektif
yaitu sekolah yang mampu memiliki dampak pembelajaran untuk mencapai semua
misi, menunjukkan adanya kesamaan dalam mutu/kualitas.
Sekolah efektif adalah sekolah yang menjalankan fungsinya sebagai
tempat belajar yang paling baik dengan menyediakan layanan pembelajaran yang
bermutu bagi siswa siswinya. (Joni Ukat, 2008 : 1). Pengertian umum
sekolah efektif juga berkaitan dengan perumusan apa yang harus
dikerjakan dengan apa yang telah dicapai. Sehingga suatu sekolah akan
disebutefektif jika terdapat hubungan yang kuat antara apa yang
telah dirumuskan untuk dikerjakan dengan hasil-hasil yang dicapai
oleh sekolah, sebaliknya sekolah dikatakan tidak efektif bila hubungan
tersebut rendah (Getzel, 1969).
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sekolah
efektif merupakan sekolah yang mampu memberikan layanan KBM yang
bermutu yang didukung oleh proses penyelenggaraan yang bermutu dan mampu
menghasilkan lulusan yang bermutu. Makna ini menunjukkan bahwa sekolah tidak
dikategorikan sebagai efektif manakala peserta didiknya memiliki hasil yang
bermutu dikarenakan kontribusi dari bimbingan belajar bukan dari proses yang
dialami anak di sekolah.
PEMBAHASAN
Ciri-Ciri Sekolah Efektif
Sekolah efektif memiliki indikator yang beragam tetapi mengarah
pada kualitas hasil pembelajaran. Suharsaputra, Uhar (2010 : 65) memandang sekolah efektif dari tiga
perspektif, yaitu sekolah efektif dalam perspektif mutu pendidikan,
sekolah efektif dalam perspektif manajemen, dan
sekolah efektif dalam perspektif teori organisme.
1. Sekolah
Efektif dalam Perspektif Mutu Pendidikan
Penyelengaraan layanan belajar bagi peserta didik
biasanya dikaji dalam konteks mutu pendidikan yang erat hubungnnya dengan
kajian kualitas manajemen dan sekolah efektif. Sekolah dianggap bermutu apa
bila peserta didiknya, sebagian besar atau seluruhnya, memperoleh nilai /angka
yang tinggi, sehingga berpeluang untuk melanjutkan kejenjang pendidikan yang
lebih tinggi. Persepsi tersebut tidak keliru apabila nilai atau angka tersebut
diakui sebagai representasi dari totalitas hasil belajar, yang dapat dipercaya
menggambarkan derajat perubahan tingkah laku atau penguasaan kemampuan yang
menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
2. Sekolah
Efektif dalam Perspektif Manajemen
Manajemen sekolah merupakan proses pemanfaatan
seluruh sumberdaya sekolah yang dilakukan melalui tindakan yang
rasional dan sistematik (mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengerahan
tindakan, dan pengendalian untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif dan
efisien, (Suharsaputra, Uhar, 2010: 66). Dilihat dari prespektif manajemen,
(Suharsaputra, Uhar, 2010: 66) mengemukakan dimensi sekolah efektif yang
meliputi :
a. Layanan
belajar bagi siswa.
b. Pengelolaan
dan layanan siswa.
c. Sarana
dan prasarana sekolah.
d. Program dan
pembiayaan.
e. Partisifasi
masyarakat.
f. Budaya
sekolah.
Djam’an Satori (2000) mengemukakan sekolah efektif dalam perspektif
manajemen, merupakan proses pemanfaatan seluruh sumber daya sekolah yang
dilakukan melalui tindakan yang rasional dan sistematik (mencakup perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan tindakan, dan pengendalian) untuk mencapai tujuan
sekolah secara efektif dan efisien. Selanjutnya jika dilihat dalam perspektif
ini, dimensi dan indikator sekolah efektif dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Layanan belajar bagi
siswa
Dimensi ini mencakup seluruh kegiatan yang ditujukan
untuk menciptakan mutu pengalaman belajar.
b. Mutu mengajar guru
Aspek ini merupakan refleksi dari kinerja profesional guru yang ditunjukan
dalam penguasaan bahan ajar, metode dan teknik mengajar untuk mengembangkan
interaksi dan suasana belajar mengajar yang menyenangkan, pemanfaatan fasilitas
dan sumber belajar, melaksanakan evaluasi hasil belajar. Indikator mutu
mengajar dapat pula dilihat dalam dokumen perencanaan mengajar, catatan khusus
siswa bermasalah, program pengayaan, analisis tes hasil belajar, dan sistem
informasi kemajuan/prestasi belajar siswa.
c. Kelancaran layanan
belajar mengajar
Sesuai dengan jadwal, layanan belajar mengajar merupakan “core
bussiness”sekolah. Bagaimana kelancaran layanan tersebut, sesuai dengan
jadwal yang telah disusun merupakan indikator penting kinerja manajemen sekolah
efektif. Adanya gejala “kelas bebas” karena guru tidak masuk kelas atau para
siswa tidak belajar disebabkan oleh interupsi rapat sekolah atau kegiatan
lainnya, merupakan keadaan yang tidak boleh dianggap wajar.
d. Umpan balik yang diterima
siswa
Siswa sepatutnya memperoleh umpan balik yang menyangkut mutu
pekerjaannya, seperti hasil ulangan, ujian atau tugas-tugas yang telah
dilakukannya.
e. Layanan keseharian guru
terhadap siswa
Untuk kepentingan pengajaran atau hal lainnya, murid memerlukan
menemui gurunya untuk berkonsultasi. Kesediaan guru untuk melayani konsultasi
siswa sangat penting untuk mengatasi kesulitan belajar.
f. Kenyamanan ruang kelas
Ruang kelas yang baik memenuhi kriteria ventilasi, tata cahaya,
kebersihan, kerapihan, dan keindahan akan membuat para penghuninya merasa
nyaman dan aman berada di dalamnya.
g. Ketersediaan fasilitas belajar
Sekolah memiliki kewajiban menyediakan setiap fasilitas yang
mendukung implementasi kurikulum, seperti laboratorium, perpustakaan fasilitas
olah raga dan kesenian, dan fasilitas lainnya untuk pengembangan aspek-aspek
kepribadian.
h. Kesempatan siswa menggunakan
berbagai fasilitas sekolah
Sesungguhnya sekolah diartikan untuk melayani para siswa yang
belajar dan oleh karenanya para siswa hendak diperlukan sebagai pihak yang
harus menikmati penggunaan setiap fasilitas yang tersedia di sekolah, seperti
fasilitas olah raga, kesenian dalam segala bentuknya, ruang serba guna,
kafteria, mushola, laboratorium, perpustakaan, komputer, internet dan lain
sebagainya.
i. Pengelolaan dan
layanan siswa
Seperti telah diungkapkan terdahulu, siswa adalah kastemer primer
layanan pendidikan. Sebagai kastemer, para siswa sepatutnya memperoleh
kepuasan. Kepuasan tersebut menyangkut;(1) mutu layanan yang berkaitan dengan
kegiatan belajarnya, (2) mutu layanan dalam menjalani tugas-tugas perkembangan
pribadinya, dan (3) pemenuhan kebutuhan kemanusiaannya (dari kebutuhan dasar,
rasa aman, penghargaan, pengakuan dan aktualisasi diri).
j. Sarana dan
prasarana sekolah
Sarana dan prasarana atau disebut sebagai fasilitas sekolah
mencakup, gedung, lahan dan peralatan pelajaran. Aspek penting dari gedung
tersebut adalah kualitas fisik dan kenyamanan ruang kelas di mana “core
bussiness” pendidikan di sekolah diselenggarakan. Aspek lain dari
gedung adalah kualitas fisik dan kenyamanan ruang manajemen (ruang kerja kepala
sekolah dan layanan administratif), ruang kerja guru, ruang
kebersamaan (common room), dan fasilitas gedung lainnya seperti
kafetaria, toilet, dan ruang pentas. Lahan sekolah yang baik ditata sedemikian
rupa sehingga menciptakan kenyamanan bagi penghuninya.
k. Program dan pembiayaan
Sekolah yang efektif memiliki perencanaan strategik dan tahunan yang
dipatuhi dan diketahui oleh masyarakat sekolah. Kepemilikan perencanaan
strategik sekolah membantu mengarahkan dinamika orientasi sekolah yang
dimbimbing visi, misi, kejelasan prioritas program, sasaran dan indikator
keberhasilannya. Perencanaan tahunan merupakan penjabaran dari perencanaan
stratejik yang berisi program-program berisi program-program operasional
sekolah. Program-program tersebut, didukung oleh pembiayaan yang memadai dengan
sumber-sumber anggaran yang andal dan permanen. Kebijakan dan keputusan yang
menyangkut pengembangan sekolah tersebut dilakukan dengan memperhatikan
partisipatif staf dan anggota masyarakat sekolah (dewan/komite sekolah).
l. Partisipasi
masyarakat
Di samping memberdayakan secara optimal staf yang dimilikinya,
sekolah yang efektif akan menaruh perhatian yang sungguh-sungguh pula terhadap
pemberdayaan masyarakat sekolah. Hal itu akan diwujudkan dengan cara
menyediakan wadah yang memungkinkan mereka, yaitu pihak-pihak yang
berkepentingan, ikut terlibat dalam memikirkan, membahas, membuat keputusan,
dan mengontrol pelaksanaan sekolah. Wadah seperti itu, dalam penyelenggaraan
sekolah-sekolah di Australia dikenal sebagai“school council”, yang di
Indonesia diusulkan komite sekolah, orang tua murid, anggota masyarakat
setempat (seperti tokoh agama, pengusaha, petani sukses, cendikiawan,
politikus, dan sejenisnya), dan refresentatif staf dari Depdiknas setempat.
m. Budaya sekolah
Budaya sekolah merupakan tatanan nilai, kebiasaan,
kesepakatan-kesepakatan yang direfleksikan dalam tingkah laku keseharian, baik
perorangan maupun kelompok. Budaya sekolah dapat diartikan sebagai respon
psikologis penghuni sekolah terhadap peristiwa kehidupan keseharian yang terjadi
di sekolah. Budaya sekolah akan berpengaruh terhadap pencapaian misi sekolah
apabila melahirkan respon psikologis yang positif dan menyenangkan bagi
sebagian besar atau seluruh penghuni sekolah. Budaya sekolah dalam pengertian
ini sering diartikan sama dengan iklim sekolah, yaitu suasana kehidupan
keseharian yang berlangsung di sekolah yang memberi pengaruh langsung atau
tidak langsung terhadap respon psikologis para penghuninya.
3. Sekolah
Efektif dalam Perspektif Teori Organisme
Garmston and Wellman, (dalam Suharsaputra, Uhar,
2010:66) menyatakan bahwa sekolah efektif adalah sekolah yang mampu mewujudkan
apa yang disebut sebagaiself-renewing schools atau adaptive
schools, yaitu suatu kondisi dimana kelembagaan sekolah sebagai suatu
entitas mampu menangani permasalahan yang dihadapinya, sementara menunjukkan
kapabilitasnya dalam berinovasi. Agar sekolah bisa adaptif menurut
Tola dan Furqon (dalam Suharsaputra, Uhar, 2010:67) sekolah sebagai organisasi
harus secara terus-menerus pertanyakan tentang dua hal yang sangat esensial,
yaitu :
a. Apakah
yang menjadi hakikat keberadaan sekolah ?
b. Apakah yang
menjadi tujuan utamanya ?
Dengan selalu mengingat dua hal tersebut
diharapkan seluruh komponen sekolah akan selalu melakukan langkah-langkah strategis
dengan fokus pada tujuan yang telah menjadi kesepakatan bersama.
Fungsi Sekolah Efektif
Cheng (1994) (dalam ml.scribd.com/doc/58962362/sekolah-efektif)berpendapat bahwa
sekolah efektif menunjukkan pada kemampuan sekolah dalam menjalankan
fungsinya secara maksimal, baik fungsi ekonomis, fungsi sosial kemanusian, fungsi politis, fungsi budaya
maupun fungsi pendidikan. Pengertian fungsi-fungsitersebut dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Fungsi ekonomis, adalah sekolah memberikan bekal kepada siswa agar dapat melakukan aktivitas ekonomi sehingga dapat hidup
sejahtera.
2. Fungsi sosial kemanusiaan, adalah sekolah
sebagai media bagi siswa untuk beradaptasi dengan kehidupan
masyarakat.
3. Fungsi politis adalah sekolah
sebagai wahana untuk memperoleh pengetahuan tentang hak dan kewajiban
sebagai warga negara.
4. Fungsi budaya adalah sekolah
sebagai media untuk melakukan transmisi dantransformasi budaya.
Fungsi pendidikan adalah sekolah sebagai wahana untuk proses
pendewasaan dan pembentukkan kepribadian siswa.
Pengembangan Sekolah Efektif
Sekolah efektif merupakan sekolah yang memiliki sejumlah
karakteristik sebagaisekolah efektif. Keberhasilan sekolah mewujudkan
berbagai karakteristik sekolah efektif,bergantung pada kemampuan sumber daya manusia
di sekolah dalam menyelesaikan tugas dan
tanggungjawabnya masing-masing. Kemampuan sumber daya manusia di
sekolah dalam menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya masing-masing itu dapat dikembangkan dengan membangun
budaya sekolah efektif. Membangun budaya sekolah dengan pusat perhatian pada
budaya keunggulan (culture of excellence) menekankan pada
pengubahan pikiran, kata-kata, sikap, perbuatan dan hati setiap warga
sekolah. Budaya sekolah adalah nilai-nilai dominan
yang didukung oleh sekolah atau falsafah yang menuntun kebijakan sekolah
terhadap semua unsur dan komponen sekolah termasuk stakeholders pendidikan,
seperti cara melaksanakan pekerjaan di sekolah serta asumsi atau kepercayaan dasar
yang dianut oleh personil sekolah.
Budaya sekolah merujuk
pada suatu sistem nilai, kepercayaan dan norma-norma yang diterima secara
bersama, serta dilaksanakan dengan penuh kesadaran sebagai perilaku alami, yang
dibentuk oleh lingkungan yang menciptakan pemahaman yang sama diantara seluruh
unsur dan personil sekolah baik itu kepala sekolah, guru, staf, siswa dan jika
perlu membentuk opini masyarakat yang sama dengan sekolah. Membangun budaya sekolah efektif sangatlah
diperlukan dalam konteks pengembangan sekolah efektif.
Berikut ini merupakan beberapa karakteristik Sekolah yang efektif:
1. Kepemimpinan Sekolah yang
profesional (Professional Leadership)
2. Visi dan tujuan bersama (Shared
Vision and Goals)
3. Lingkungan belajar (a
Learning Environment)
4. Konsentrasi pada belajar
mengajar (Concentration on Learning and Teaching)
5. Harapan yang tinggi (High
Expectation)
6. Penguatan/pengayaan yang
positif (Positive Reinforcement)
7. Pemantauan Kemajuan (Monitoring
Progress)
8. hak dan tanggungjawab peserta
didik (Pupil Rights and Responsibility)
9. pengajaran yang penuh
makna (Purposeful Teaching)
10. Organisasi pembelajar (a Learning Organization)
11. Kemitraan sekolah - keluarga (Home-School
Partnership).
Berdasarkan karekteristik sekolah efektif diatas, maka
upaya pengembangan budaya sekolah yang efektif seyogyanya mengacu kepada
beberapa prinsip berikut ini:
1. Berfokus pada Visi, Misi dan
Tujuan Sekolah.
2. Penciptaan Komunikasi Formal
dan Informal.
3. Inovatif dan Bersedia
Mengambil Resiko.
4. Memiliki Strategi yang Jelas.
5. Berorientasi Kinerja.
6. Sistem Evaluasi yang Jelas.
7. Memiliki Komitmen yang Kuat.
8. Keputusan Berdasarkan
Konsensus.
9. Sistem Imbalan yang Jelas.
PENUTUP
Sekolah efektif adalah sekolah yang menjalankan fungsinya
sebagai tempat belajar yang paling baik dengan menyediakan layanan pembelajaran
yang bermutu bagi siswa siswinya. Dalam persfektif manajeman,
sekolah merupakan proses pemanfaatan seluruh sumber daya sekolah yang dilakukan
melalui tindakan yang rasional dan sistematik (mencakup perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan tindakan, dan pengendalian) untuk mencapai tujuan
sekolah secara efektif dan efisien. Untuk pengembangan selanjutnya, sekolah
efektif merupakan upaya dalam pengembangan mutu pendidikan, yang dilaksanakan
secara konsisten dan berkesinambungan, serta dievaluasi dan didukung oleh
berbagai pihak, termasuk didalamnya masyarakat.
Daftar Pustaka
Beare, Caldwell, Millikan (1992). Creating an excellent
school. London: Routledge.
Bewa, Ibrahim (2009). Sekolah Efektif Menuju Peningkatan
Mutu Pendidikan. [Online]. Tersedia: http://www.sribd.com.
Komar, (2008). Manajemen Sekolah Efektif dan Unggul. [Omline],
Tersedia: http//www. slideshare.net.
Komariah, A. (2005). Visionery Leadership menuju Sekolah
Efektif. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Macbeath & Mortimer (2001). Improving school
effectiveness. Buckingham: Open University Press.
Suharsaputra, Uhar. (2010). Administrasi
Pendidikan. Bandung: Rosdakarya