PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL STAD DENGAN MEDIA CROSSWORD PUZZLE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BAREGBEG ISSN (Cetak) : 2527-757x
ISSN (Cetak) : 2527-757x
Penerbit Jurnal Pendidikan Gemilang SK no. 0005.2527757X/JI.3.1/SK.ISSN/2016.06 - 7 Juni 2016
PENINGKATAN HASIL BELAJAR
IPA MELALUI MODEL STAD
DENGAN MEDIA CROSSWORD
PUZZLE
PADA SISWA KELAS IV SD
NEGERI 1 BAREGBEG
NGALIMUN,
S.Pd.I., M.Pd.
Abstrak
Rendahnya minat siswa
untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Beberapa siswa tampak mengobrol dengan
teman sebangku maupun di belakangnya pada saat guru sedang menyampaikan materi
pelajaran. Solusi pemecahan masalah ini adalah melaksanakan penelitian tindakan
kelas menggunakan model STAD dengan media crossword
puzzle. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah penerapan model STAD dengan media Crossword Puzzle dapat meningkatkan
hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Baregbeg? Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan model STAD
dengan media Crossword Puzzle dapat
meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa. Penelitian tindakan kelas ini
dilaksanakan dua siklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi dan refleksi. Subjek penelitian guru dan siswa kelas IV SD Negeri 1
Baregbeg. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes, observasi,
dokumentasi, dan catatan lapangan. Teknik analisis data kualitatif dan
kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar siklus I
pertemuan 1 diperoleh nilai rata-rata 68,35 dengan persentase ketuntasan
belajar 43,47%, dan pada siklus I pertemuan 2 diperoleh rata-rata 77,39 dengan
ketuntasan klasikal 73,91%. Siklus II pertemuan 1 diperoleh rata-rata 77,74
dengan persentase ketuntasan belajar 78,26% dan pada siklus II pertemuan 2
diperoleh rata-rata 85,04 dengan persentase ketuntasan belajar klasikal 95,65%.
Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa sudah mencapai indikator
keberhasilan yaitu sebesar ≥ 80% siswa kelas IV SD Negeri 1 Baregbeg memperoleh
nilai di atas KKM yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran IPA yaitu 70.
Kesimpulan dari penelitian melalui model STAD dengan media crossword puzzle dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA. Saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah
model STAD dapat diterapkan sebagai salah satu alternatif pembelajaran inovatif
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
Kata kunci: Hasil belajar IPA, STAD, Crossword Puzzle.
A.
PENDAHULUAN
Pembelajaran IPA di SD Negeri 1 Baregbeg juga
mengalami beberapa permasalahan. Berdasarkan hasil refleksi awal pembelajaran
yang dilaksanakan masih berpusat pada guru dan kurang membuat siswa aktif. Guru
cenderung menggunakan metode ekspositori, jarang mengimplementasikan model
pembelajaran inovatif, penggunaan media belum optimal, sehingga menyebabkan
rendahnya minat siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Beberapa siswa
tampak mengobrol dengan teman bahkan di belakangnya pada saat guru sedang
menyampaikan materi pelajaran.
Rendahnya minat siswa mengikuti pembelajaran IPA
menyebabkan beberapa siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
yang ditetapkan sekolah yaitu 70. Data nilai hasil ulangan harian terstruktur
sebanyak 14 dari 23 siswa atau sekitar 61 % nilainya masih di bawah KKM. Nilai
terendah 40 sedangkan nilai tertinggi 90. Rata-rata nilai kelas untuk mata
pelajaran IPA 64,46.
Berdasarkan data kualitatif dan kuantitatif mata
pelajaran IPA, perlu diteliti menggunakan penelitian tindakan kelas untuk
meningkatkan serta memperbaiki kualitas pembelajaran. Guru perlu
mengimplementasikan model pembelajaran inovatif agar siswa lebih tertarik
mengikuti proses belajar mengajar sehingga konsep IPA dapat ditanamkan serta
diterapkan dalam kehidupan seharihari. Peneliti telah mendiskusikan
permasalahan bersama kolaborator dan menetapkan langkah pemecahan masalah
dengan menerapakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division)
menggunakan media Crossword Puzzle.
Pemilihan model ini didasarkan pendapat Slavin (dalam
Rusman, 2012:214), gagasan utama di belakang STAD supaya siswa saling mendorong
dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan guru.
Model kooperatif tipe STAD menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa
untuk saling memotivasi, membantu dalam menguasai materi pelajaran guna
mencapai prestasi maksimal. Sementara, media Crossword Puzzle menurut Zaini dkk (2007: 71) dapat mengembangkan
kreativitas karena siswa dapat berlatih menyusun huruf menjadi kata-kata
bermakna sesuai konteks permasalahannya. Dalam penerapan model STAD dengan
media Crossword Puzzle, diharapkan
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA. Prosesnya akan lebih menarik dan
menyenangkan karena siswa dapat bermain melalui media Crossword Puzzle untuk menyelesaikan masalah dengan melengkapi
susunan teka-teki silang. Selama proses pembelajaran guru melibatkan siswa
secara aktif dalam mengkontruksi pengetahuannya sendiri sehingga hasil belajar
lebih bermakna dan mudah diingat.
Berdasarkan latar belakang dan hasil penelitian yang
telah dicapai sebelumnya, maka dilakukan penelitian tindakan kelas tentang:
“Peningkatan Hasil Belajar IPA melalui Model STAD dengan Media Crossword Puzzle Pada Siswa Kelas IV SD
Negeri 1 Baregbeg Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis Tahun Pelajaran 2019/2020.”
B.
KAJIAN
TEORI
Hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah
laku, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi
mengerti. Sebagaimana pendapat Djamarah (2011: 13), belajar adalah serangkaian
kegiatan jiwa raga untuk memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil
pengalaman individu akibat interaksi dengan lingkungannya meliputi kognitif,
afektif, dan psikomotor.
Menurut pendapat Winkel dalam
Purwanto (2011: 45), hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia
berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Aspek perubahan itu mengacu kepada
taksonomi tujuan pengajaran yang dikembangkan oleh Bloom, Simpson dan Harrow
mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Hakikat IPA merupakan proses yang
diperlukan untuk menciptakan pembelajaran IPA yang empirik dan faktual.
pembelajaran IPA melatih keterampilan proses bagaimana cara produk sains
ditemukan serta pengembangan dari sutu sikap. Menurut Cain & Evans (2010)
menyatakan bahwa IPA mengandung empat hal yaitu: produk, proses atau metode,
sikap, dan teknologi. Keempat komponen dimensi tersebut bersifat saling
terkait, sehingga dalam proses pembelajaran IPA harus mengandung empat komponen
tersebut.
Menurut Suprijono (2012: 54) pembelajaran kooperatif didefinisikan sebagai
falsafah mengenai tanggung jawab pribadi dan sikap menghormati sesama. Peserta
didik bertanggung jawab atas belajar mereka sendiri dan berusaha menemukan
informasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dihadapkan pada mereka.
Guru bertidak sebagai fasilitator, memberikan dukungan tetapi tidak mengarahkan
kelompok ke arah hasil yang sudah disiapkan sebelumnya.
Model STAD merupakan salah satu model kooperatif paling sederhana dan
merupakan model paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru
menggunakan pendekatan kooperatif (Slavin, 2010: 143). STAD terdiri dari lima
komponen utama yaitu presentasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan individu dan
rekognisi tim. Slavin juga menambahkan gagasan utama di belakang STAD adalah
memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai
keterampilan yang diajarkan guru. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD
menekankan aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan
membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.
Seperti halnya pembelajaran lainnya, pembelajaran kooperatif tipe STAD juga
membutuhkan persiapan matang sebelum dilaksanakan. Persiapan-persiapan tersebut
menurut Trianto (2010: 69-70) antara lain: (1) perangkat pembelajaran, (2)
pembentukan kelompok kooperatif, (3) menentukan skor awal, (4) pengaturan
tempat duduk, dan (5) kerja kelompok.
Media Crossword Puzzle adalah
suatu media berbentuk kotak-kotak berwarna yang terdiri atas dua lajur yaitu
mendatar (kumpulan kotak yang membentuk satu baris dan beberapa kolom) dan
menurun (kumpulan kotak yang membentuk satu kolom dan beberapa baris). Untuk
menyelesaikan permaianan ini, siswa harus menjawab pertanyaan yang telah
tersedia dan mengisikan jawaban tersebut pada kotak-kotak yang tersedia.
Secara spesifik Crossword Puzzle merupakan
suatu media yang memungkinkan siswa
berfikir secara kreatif untuk memasukkan huruf sehingga menjadi kata sesuai
panjang kotak yang tersedia. Zaini (2007: 71-72) menjelaskan bahwa teka-teki
dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran yang baik dan menyenangkan tanpa
kehilangan esensi belajar yang sedang berlangsung. Media ini dapat melibatkan
partisipasi siswa secara aktif sejak awal.
C.
METODOLOGI
PENELITIAN
Penelitian
ini adlaah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SD Negeri 1 Baregbeg
pada tahun pelajaran 2019/2020 selama bulan Oktober-November 2016. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD
Negeri 1 Baregbeg yang berjumlah 23 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 13 siswa
perempuan yang mengalami permasalahan dalam pembelajaran IPA tentang
Pengaruh perubahan lingkungan
fisik seperti erosi,
abrasi, banjir, dan tanah longsor terhadap daratan. Secara lebih rinci kegiatan dalam setiap siklus
tindakan adalah sebagai berikut:
1.
Pelaksanaan Siklus I pertemuan 1 pada hari Kamis, 6
Oktober 2016
2.
Pelaksanaan Siklus I pertemuan 2 pada hari Jumat, 21
Oktober 2016
3.
Pelaksanaan Siklus II pertemuan 1 pada hari Rabu, 9
November 2016
4.
Pelaksanaan Siklus II pertemuan 2 pada hari Kamis, 24
November 2016
Penelitian dilaksanakan 2 siklus.
Apabila setelah dilaksanakan siklus I belum mencapai indikator keberhasilan,
maka dilanjutkan siklus II. Tiap siklus
terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refeksi. Berikut
penggambaran alur penelitian tindakan kelas.
1.
Perencanaan
Merupakan tahap awal penelitian
dengan menyusun rancangan titik atau fokus peristiwa yang akan diamati,
kemudian membuat instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta
yang terjadi selama tindakan berlangsung. Perencanaan menurut Arikunto (2009:
23) menjelaskan apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan
dilaksanakan. Tahap ini meliputi:
a. Observasi untuk mengidentifikasi permasalahan
pembelajaran di kelas.
b. Menentukan solusi untuk mengatasi permasalahan
tersebut.
c. Menelaah materi yang akan diberi tindakan
penelitian dengan menelaah kompetensi dasar dan indikator-indikatornya.
d. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
sesuai indikator pembelajaran.
e. Membuat daftar kelompok siswa berdasarkan
kemampuannya.
f. Menyiapkan media yang akan digunakan dalam
penelitian.
g. Menyiapkan lembar pengamatan aktivitas siswa
dan keterampilan guru dalam proses pembelajaran.
h. Menyiapkan alat evaluasi berupa lembar kerja
siswa, soal tes tertulis dan pertanyaan kuis.
2.
Pelaksanaan Tindakan
Tahap selanjutnya yaitu pelaksanaan
tindakan penelitian kelas menggunakan model pembelajaran STAD dengan media Crossword Puzzle untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran IPA. Pelaksanaan tindakan menurut Arikunto (2009: 72),
dilakukan guru dalam kurun waktu yang dibutuhkan sesuai siklus direncanakan.
Adapun dalam penelitian ini dilakukan tiga siklus. Siklus I dan II
masing-masing dua pertemuan tiap siklusnya, sedangkan siklus III satu kali
pertemuan.
3.
Observasi
Tahap observasi dilakukan pengamat
untuk merekam setiap kejadian selama pelaksanaan tindakan menggunakan model
pembelajaran STAD dengan media Crossword
Puzzle. Observasi dilakukan dengan bantuan kolaborator untuk mengamati
keterampilan guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan lembar
pengamatan yang sudah disusun.
4.
Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan untuk
mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi (Arikunto, 2009: 80). Setelah
mengevaluasi hasil belajar dan aktivitas siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA
dan hasil pengamatan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran menggunakan
model STAD dengan media Crossword Puzzle,
peneliti melakukan perbaikan agar pelaksanaan siklus selanjutnya lebih efektif.
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui ketercapaian indikator pembelajaran. Bila
belum tercapai maka peneliti melanjutkan siklus berikut sampai mencapai
indikator yang telah dikembangkan.
Indikator keberhasilan belajar dari penelitian ini yaitu
apabila nilai peserta didik memiliki ketuntasan belajar secara individu yaitu
dan mendapat nilai lebih dari atau sama dengan 70 dan nilai rata-rata kelas ≥ 75, sedangkan prosentase ketuntasan belajar kelas mencapai
≥ 80% dari seluruh peserta didik dalam kelas.
D.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.
Siklus I
a. Pertemuan 1
Hasil tes evaluasi siswa dalam
pembelajaran IPA menggunakan model STAD dengan media crossword puzzle pada siklus I pertemuan 1 diperoleh data sebagai
berikut.
Tabel
1 Distribusi Frekuensi
Nilai Siklus I Pertemuan 1
Rentang Nilai |
Frekuensi |
Persentase |
Kualifikasi |
40-49 |
2 |
8,69% |
Tidak Tuntas |
50-59 |
5 |
21,74% |
Tidak Tuntas |
60-69 |
6 |
26,08% |
Tidak Tuntas |
70-79 |
3 |
13,04% |
Tuntas |
80-89 |
4 |
17,39% |
Tuntas |
90-100 |
3 |
13,04% |
Tuntas |
Jumlah |
23 |
100% |
- |
Tabel distribusi frekuensi di atas,
menunjukkan banyaknya siswa yang tuntas dan tidak tuntas. Berdasarkan hasil
evaluasi tes tertulis siswa pada siklus I pertemuan 1 diperoleh data sebagai
berikut.
Tabel
2 Data Hasil Belajar Siswa
Siklus I Pertemuan 1
No. |
Keterangan
|
Skor |
1. |
Rata-rata kelas |
68,52 |
2. |
Nilai tertinggi |
96 |
3. |
Nilai terendah |
40 |
4. |
Siswa memenuhi KKM |
10 |
5. |
Siswa belum memenuhi KKM |
13 |
6. |
Ketuntasan belajar klasikal |
43,47% |
Berdasarkan tabel 2 diperoleh
rata-rata skor hasil belajar siswa 68,52 dengan perolehan nilai tertinggi 96
dan nilai terendah 40. Siswa yang nilainya sudah mencapai KKM IPA (≥70)
sebanyak 10 siswa, sedangkan sisanya 13 siswa nilainya belum memenuhi KKM.
Ketuntasan belajar klasikal siklus I pertemuan 1 sebesar 43,47%.
b.
Pertemuan 2
Hasil belajar diamati dari nilai tes
evaluasi yang dilaksanakan pada akhir kegiatan pembelajaran. Berikut disajikan
data distribusi nilai tes evaluasi IPA siklus I pertemuan 2.
Tabel
3 Tabel Distribusi
Frekuensi Siklus I Pertemuan 2
Rentang
Nilai |
Frekuensi |
Persentase |
Kualifikasi
|
18-30 |
1 |
4,35% |
Tidak Tuntas |
31-43 |
1 |
4,35% |
Tidak Tuntas |
44-56 |
- |
- |
Tidak Tuntas |
57-69 |
4 |
17,39% |
Tidak Tuntas |
70-82 |
8 |
34,78% |
Tuntas |
83-95 |
7 |
30,43% |
Tuntas |
96-100 |
2 |
8,69% |
Tuntas |
Jumlah |
23 |
100% |
- |
Berdasarkan tabel distribusi nilai di
atas, dapat diketahui jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas. Berikut
disajikan tabel data hasil belajar IPA siklus I pertemuan 2.
Tabel
4 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 2
No. |
Keterangan
|
Skor |
1. |
Rata-rata kelas |
77,39 |
2. |
Nilai tertinggi |
100 |
3. |
Nilai terendah |
28 |
4. |
Siswa memenuhi KKM |
17 |
5. |
Siswa belum memenuhi KKM |
6 |
6. |
Ketuntasan belajar klasikal |
73,91% |
Sesuai tabel hasil belajar siswa
siklus I pertemuan 2 diperoleh data skor rata-rata kelas 77,39 dengan perolehan
nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 28. Siswa yang nilainya sudah mencapai
KKM IPA (≥70) sebanyak 17 siswa, sedangkan sisanya 6 siswa masih belum memenuhi
KKM. Ketuntasan belajar klasikal siklus I pertemuan 2 sebesar 73,91%.
2.
Siklus II
a.
Pertemuan 1
Hasil tes evaluasi siswa dalam
pembelajaran IPA menggunakan model STAD dengan media crossword puzzle pada siklus II pertemuan 1 diperoleh data sebagai
berikut.
Tabel
5 Distribusi Frekuensi
Nilai Siklus II Pertemuan 1
Rentang Nilai
|
Frekuensi |
Persentase |
Kualifikasi
|
43-51 |
1 |
4,35% |
Tidak Tuntas |
52-60 |
- |
- |
Tidak Tuntas |
61-69 |
4 |
17,39% |
Tidak Tuntas |
70-78 |
8 |
34,78% |
Tuntas |
79-87 |
4 |
17,39% |
Tuntas |
88-96 |
6 |
26,07% |
Tuntas |
97-100 |
- |
- |
- |
Jumlah |
23 |
100% |
- |
Berdasarkan tabel distribusi nilai di
atas, diperoleh data hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 1 Baregbeg
siklus II pertemuan 1 sebagai berikut.
Tabel
6 Data Hasil Belajar Siswa
Siklus II Pertemuan 1
No. |
Keterangan
|
Skor |
1. |
Rata-rata kelas |
77,74 |
2. |
Nilai tertinggi |
96 |
3. |
Nilai terendah |
48 |
4. |
Siswa memenuhi KKM |
18 |
5. |
Siswa belum memenuhi KKM |
5 |
6. |
Ketuntasan belajar klasikal |
78,26% |
Berdasarkan tabel 6 diperoleh rata-rata skor
hasil belajar siswa 77,74 dengan perolehan nilai tertinggi 96 dan nilai
terendah 48. Siswa yang nilainya sudah mencapai KKM IPA (≥70) sebanyak 18
siswa, sedangkan sisanya 5 siswa nilainya belum memenuhi KKM. Ketuntasan
belajar klasikal siklus II pertemuan 1 sebesar 78,26%.
b.
Pertemuan 2
Distribusi nilai hasil belajar siswa kelas
IV SD Negeri 1 Baregbeg dalapembelajaran IPA melalui model STAD dengan media crossword puzzle dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel
7 Distribusi Frekuensi
Nilai Siklus II Pertemuan 2
Rentang Nilai |
Frekuensi |
Persentase
|
Kualifikasi |
64-69 |
1 |
4,35% |
Tidak Tuntas |
70-75 |
3 |
13,04% |
Tuntas |
76-81 |
6 |
26,09% |
Tuntas |
82-87 |
1 |
4,35% |
Tuntas |
88-93 |
7 |
30,43% |
Tuntas |
94-100 |
5 |
21,74% |
Tuntas |
Jumlah |
23 |
100% |
- |
Dari tabel distribusi frekuensi nilai hasil tes evaluasi
IPA di atas, diperoleh data hasil belajar siswa siklus II pertemuan 2 sebagai
berikut.
Tabel
8 Data Hasil Belajar Siswa
Siklus II Pertemuan 2
No. |
Keterangan |
Skor |
1. |
Rata-rata kelas |
85,04 |
2. |
Nilai tertinggi |
100 |
3. |
Nilai terendah |
68 |
4. |
Siswa memenuhi KKM |
22 |
5. |
Siswa belum memenuhi KKM |
1 |
6. |
Ketuntasan belajar klasikal |
95,65% |
Sesuai tabel hasil belajar siswa
siklus II pertemuan 2 diperoleh data skor rata-rata kelas 85,04 dengan
perolehan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 68. Siswa yang nilainya sudah
mencapai KKM IPA (≥70) sebanyak 22 siswa, sedangkan sisanya 1 siswa masih belum
memenuhi KKM. Ketuntasan belajar klasikal siklus II pertemuan 2 sebesar
95,65%.
Hasil belajar siswa dalam
pembelajaran IPA melalui model STAD dengan media Crossword Puzzle, mengalami peningkatan sebagaimana dipaparkan pada
tabel berikut.
Tabel
9 Peningkatan Hasil Belajar
Siswa
No. |
Nilai |
Siklus I Pert.1 |
Siklus I Pert. 2 |
Siklus II Pert. 1 |
Siklus II Pert. 2 |
1. |
Rata-rata kelas |
68,35 |
77,39 |
77,74 |
85,04 |
2. |
Nilai tertinggi |
96 |
100 |
96 |
100 |
3. |
Nilai terendah |
40 |
28 |
48 |
68 |
6. |
Persentase siswa tuntas |
43,47% |
73,91% |
78,26% |
95,65% |
Rekapitulasi data hasil belajar siklus I dan
siklus II dapat disajikan pada diagram berikut ini.
Hasil belajar siswa mengalami
peningkatan selama pelaksanaan tindakan. Rata-rata nilai siswa meningkat dari
siklus I sebesar 72,87 menjadi 81,39 pada siklus II. Persentase ketuntasan
belajar individual siswa juga mengalami peningkatan dari 58,69% pada siklus I
menjadi 86,96% pada siklus II.
Berdasarkan data tersebut, pencapaian
hasil belajar siswa pada siklus kedua sudah mencapai indikator keberhasilan
yaitu ≥ 80% siswa kelas IV SD Negeri 1 Baregbeg sudah mencapai KKM yang
ditetapkan sekolah dalam pembelajaran IPA yaitu 70.
Gagasan utama STAD adalah memotivasi
siswa untuk membantu siswa lain dalam menguasai materi yang diajarkan (Slavin
dalam Rusman, 2012: 210) sehingga meningkatkan hasil belajar mereka. Winkel
dalam Purwanto (2011:45) menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan yang
mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya, yaitu siswa
mengalami perubahan sikap dan tingkah laku menjadi lebih aktif dan bersemangat
dalam belajar, siswa lebih mampu memahami materi dengan baik dan mampu
menyelesaikan masalah melalui berpikir analisis lebih baik sebelum dilaksanakan
tindakan penelitian.
Penerapan model STAD dengan media crossword puzzle dalam pembelajaran IPA
di kelas IV SD Negeri 1 Baregbeg terbukti dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Hal tersebut dikarenakan model STAD memacu siswa bekerja sama dengan
teman sekelompok untuk menguasai keterampilan yang diajarkan guru serta
menekankan aktivitas dan interaksi di antara siswa untuk mencapai prestasi
maksimal. Sedangkan media crossword
puzzle merangsang siswa untuk berpikir kreatif.
E. SIMPULAN DAN SARAN
Penggunaan model STAD dengan media crossword
puzzle pada pembelajaran IPA berdampak pada meningkatnya hasil belajar siswa.
Peningkatan dapat dilihat dari hasil belajar siklus I pertemuan 1 diperoleh
nilai rata-rata 68,35 dengan persentase ketuntasan belajar 43,47%, dan pada
siklus I pertemuan 2 diperoleh rata-rata 77,39 dengan ketuntasan klasikal
73,91%. Siklus II pertemuan 1 diperoleh rata-rata 77,74 dengan persentase
ketuntasan belajar 78,26% dan pada siklus II pertemuan 2 diperoleh rata-rata
85,04 dengan persentase ketuntasan belajar klasikal 95,65%. Dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar siswa sudah mencapai indikator keberhasilan yaitu sebesar ≥
80% siswa kelas IV SD Negeri 1 Baregbeg memperoleh nilai di atas KKM yang
ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran IPA yaitu 70.
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan model STAD dengan media crossword
puzzle dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di SD Negeri 1 Baregbeg Kecamatan Lakbok Kabupaten
Ciamis Tahun Pelajaran 2019/2020.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan
kelas yang dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Baregbeg, peneliti
memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
Siswa hendaknya termotivasi lebih aktif dalam mengikuti
pembelajaran, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan aktivitas
siswa adalah melalui penerapan model STAD dengan media crossword puzzle. Siswa aktif sehingga konsep yang disampaikan guru
dapat diterima dengan baik, yang berdampak pada meningkatnya hasil belajar.
2. Bagi Guru
Guru sebaiknya dapat menerapkan model STAD dengan media crossword puzzle sebagai salah satu
alternatif solusi untuk meningkatkan kualitas mengajar guru dalam pembelajaran
IPA agar lebih inovatif. Model STAD dengan media crossword puzzle ini dapat diterapkan pada mata pelajaran lainnya
karena terbukti dapat meningkatkan aktivitas siswa serta hasil belajar dalam
pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
Dengan adanya penggunaan model pembelajaran inovatif
dapat dijadikan cara untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar.
Peneliti merekomendasikan agar sekolah dapat menyediakan sarana dan pra sarana
yang dapat mendukung pembelajaran. Dengan adanya sarana pendukung maka guru
akan semakin inovatif dan kreatif dalam mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2009. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil
Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rusman. 2012. Model-Model
Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Sardiman. 2011. Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rja Grafindo Persada.
Slavin, E. Robert. 2010. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktek. Bandung: Nusa Media.
Suprijono, Agus. 2012. Cooperatif
Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Trianto. 2010. Mendesain Model
Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada KTSP. Jakarta: Kencana
Tidak ada komentar untuk "PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL STAD DENGAN MEDIA CROSSWORD PUZZLE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BAREGBEG ISSN (Cetak) : 2527-757x"