PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL STAD DENGAN MEDIA CROSSWORD PUZZLE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BAREGBEG ISSN (Cetak) : 2527-757x


ISSN (Cetak) : 2527-757x 
Penerbit Jurnal Pendidikan Gemilang SK no. 0005.2527757X/JI.3.1/SK.ISSN/2016.06 - 7 Juni 2016


PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL STAD

DENGAN MEDIA CROSSWORD PUZZLE

PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BAREGBEG

 

NGALIMUN, S.Pd.I., M.Pd.

 

Abstrak

Rendahnya minat siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Beberapa siswa tampak mengobrol dengan teman sebangku maupun di belakangnya pada saat guru sedang menyampaikan materi pelajaran. Solusi pemecahan masalah ini adalah melaksanakan penelitian tindakan kelas menggunakan model STAD dengan media crossword puzzle. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah penerapan model STAD dengan media Crossword Puzzle dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Baregbeg? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan model STAD dengan media Crossword Puzzle dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dua siklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian guru dan siswa kelas IV SD Negeri 1 Baregbeg. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes, observasi, dokumentasi, dan catatan lapangan. Teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar siklus I pertemuan 1 diperoleh nilai rata-rata 68,35 dengan persentase ketuntasan belajar 43,47%, dan pada siklus I pertemuan 2 diperoleh rata-rata 77,39 dengan ketuntasan klasikal 73,91%. Siklus II pertemuan 1 diperoleh rata-rata 77,74 dengan persentase ketuntasan belajar 78,26% dan pada siklus II pertemuan 2 diperoleh rata-rata 85,04 dengan persentase ketuntasan belajar klasikal 95,65%. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa sudah mencapai indikator keberhasilan yaitu sebesar ≥ 80% siswa kelas IV SD Negeri 1 Baregbeg memperoleh nilai di atas KKM yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran IPA yaitu 70. Kesimpulan dari penelitian melalui model STAD dengan media crossword puzzle dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah model STAD dapat diterapkan sebagai salah satu alternatif pembelajaran inovatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

 

Kata kunci: Hasil belajar IPA, STAD, Crossword Puzzle.

 

A.    PENDAHULUAN

Pembelajaran IPA di SD Negeri 1 Baregbeg juga mengalami beberapa permasalahan. Berdasarkan hasil refleksi awal pembelajaran yang dilaksanakan masih berpusat pada guru dan kurang membuat siswa aktif. Guru cenderung menggunakan metode ekspositori, jarang mengimplementasikan model pembelajaran inovatif, penggunaan media belum optimal, sehingga menyebabkan rendahnya minat siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Beberapa siswa tampak mengobrol dengan teman bahkan di belakangnya pada saat guru sedang menyampaikan materi pelajaran.

Rendahnya minat siswa mengikuti pembelajaran IPA menyebabkan beberapa siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 70. Data nilai hasil ulangan harian terstruktur sebanyak 14 dari 23 siswa atau sekitar 61 % nilainya masih di bawah KKM. Nilai terendah 40 sedangkan nilai tertinggi 90. Rata-rata nilai kelas untuk mata pelajaran IPA 64,46. 

Berdasarkan data kualitatif dan kuantitatif mata pelajaran IPA, perlu diteliti menggunakan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan serta memperbaiki kualitas pembelajaran. Guru perlu mengimplementasikan model pembelajaran inovatif agar siswa lebih tertarik mengikuti proses belajar mengajar sehingga konsep IPA dapat ditanamkan serta diterapkan dalam kehidupan seharihari. Peneliti telah mendiskusikan permasalahan bersama kolaborator dan menetapkan langkah pemecahan masalah dengan menerapakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) menggunakan media Crossword Puzzle. 

Pemilihan model ini didasarkan pendapat Slavin (dalam Rusman, 2012:214), gagasan utama di belakang STAD supaya siswa saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan guru. Model kooperatif tipe STAD menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi, membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi maksimal. Sementara, media Crossword Puzzle menurut Zaini dkk (2007: 71) dapat mengembangkan kreativitas karena siswa dapat berlatih menyusun huruf menjadi kata-kata bermakna sesuai konteks permasalahannya. Dalam penerapan model STAD dengan media Crossword Puzzle, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA. Prosesnya akan lebih menarik dan menyenangkan karena siswa dapat bermain melalui media Crossword Puzzle untuk menyelesaikan masalah dengan melengkapi susunan teka-teki silang. Selama proses pembelajaran guru melibatkan siswa secara aktif dalam mengkontruksi pengetahuannya sendiri sehingga hasil belajar lebih bermakna dan mudah diingat.

Berdasarkan latar belakang dan hasil penelitian yang telah dicapai sebelumnya, maka dilakukan penelitian tindakan kelas tentang: “Peningkatan Hasil Belajar IPA melalui Model STAD dengan Media Crossword Puzzle Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Baregbeg Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis Tahun Pelajaran 2019/2020.”

 

B.     KAJIAN TEORI

Text Box: 6Hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti. Sebagaimana pendapat Djamarah (2011: 13), belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu akibat interaksi dengan lingkungannya meliputi kognitif, afektif, dan psikomotor.

Menurut pendapat Winkel dalam Purwanto (2011: 45), hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Aspek perubahan itu mengacu kepada taksonomi tujuan pengajaran yang dikembangkan oleh Bloom, Simpson dan Harrow mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

Hakikat IPA merupakan proses yang diperlukan untuk menciptakan pembelajaran IPA yang empirik dan faktual. pembelajaran IPA melatih keterampilan proses bagaimana cara produk sains ditemukan serta pengembangan dari sutu sikap. Menurut Cain & Evans (2010) menyatakan bahwa IPA mengandung empat hal yaitu: produk, proses atau metode, sikap, dan teknologi. Keempat komponen dimensi tersebut bersifat saling terkait, sehingga dalam proses pembelajaran IPA harus mengandung empat komponen tersebut.

Menurut Suprijono (2012: 54) pembelajaran kooperatif didefinisikan sebagai falsafah mengenai tanggung jawab pribadi dan sikap menghormati sesama. Peserta didik bertanggung jawab atas belajar mereka sendiri dan berusaha menemukan informasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dihadapkan pada mereka. Guru bertidak sebagai fasilitator, memberikan dukungan tetapi tidak mengarahkan kelompok ke arah hasil yang sudah disiapkan sebelumnya. 

Model STAD merupakan salah satu model kooperatif paling sederhana dan merupakan model paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif (Slavin, 2010: 143). STAD terdiri dari lima komponen utama yaitu presentasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan individu dan rekognisi tim. Slavin juga menambahkan gagasan utama di belakang STAD adalah memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan guru. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD menekankan aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.

Seperti halnya pembelajaran lainnya, pembelajaran kooperatif tipe STAD juga membutuhkan persiapan matang sebelum dilaksanakan. Persiapan-persiapan tersebut menurut Trianto (2010: 69-70) antara lain: (1) perangkat pembelajaran, (2) pembentukan kelompok kooperatif, (3) menentukan skor awal, (4) pengaturan tempat duduk, dan (5) kerja kelompok.

Media Crossword Puzzle adalah suatu media berbentuk kotak-kotak berwarna yang terdiri atas dua lajur yaitu mendatar (kumpulan kotak yang membentuk satu baris dan beberapa kolom) dan menurun (kumpulan kotak yang membentuk satu kolom dan beberapa baris). Untuk menyelesaikan permaianan ini, siswa harus menjawab pertanyaan yang telah tersedia dan mengisikan jawaban tersebut pada kotak-kotak yang tersedia.

Secara spesifik Crossword Puzzle merupakan suatu media yang memungkinkan siswa berfikir secara kreatif untuk memasukkan huruf sehingga menjadi kata sesuai panjang kotak yang tersedia. Zaini (2007: 71-72) menjelaskan bahwa teka-teki dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran yang baik dan menyenangkan tanpa kehilangan esensi belajar yang sedang berlangsung. Media ini dapat melibatkan partisipasi siswa secara aktif sejak awal. 

C.    METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini adlaah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SD Negeri 1 Baregbeg pada tahun pelajaran 2019/2020 selama bulan Oktober-November 2016. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Baregbeg yang berjumlah 23 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan yang mengalami permasalahan dalam pembelajaran IPA tentang Pengaruh  perubahan  lingkungan  fisik  seperti  erosi,  abrasi,  banjir,  dan tanah longsor terhadap daratan. Secara lebih rinci kegiatan dalam setiap siklus tindakan adalah sebagai berikut:

1.      Pelaksanaan Siklus I pertemuan 1 pada hari Kamis, 6 Oktober 2016

2.      Pelaksanaan Siklus I pertemuan 2 pada hari Jumat, 21 Oktober 2016

3.      Pelaksanaan Siklus II pertemuan 1 pada hari Rabu, 9 November 2016

4.      Pelaksanaan Siklus II pertemuan 2 pada hari Kamis, 24 November 2016

Penelitian dilaksanakan 2 siklus. Apabila setelah dilaksanakan siklus I belum mencapai indikator keberhasilan, maka dilanjutkan siklus II.  Tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refeksi. Berikut penggambaran alur penelitian tindakan kelas.

1.      Perencanaan

Merupakan tahap awal penelitian dengan menyusun rancangan titik atau fokus peristiwa yang akan diamati, kemudian membuat instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Perencanaan menurut Arikunto (2009: 23) menjelaskan apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan dilaksanakan. Tahap ini meliputi:

a.       Observasi untuk mengidentifikasi permasalahan pembelajaran di kelas.

b.      Menentukan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.

c.       Menelaah materi yang akan diberi tindakan penelitian dengan menelaah kompetensi dasar dan indikator-indikatornya.

d.      Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai indikator pembelajaran.

e.       Membuat daftar kelompok siswa berdasarkan kemampuannya.

f.       Menyiapkan media yang akan digunakan dalam penelitian.

g.      Menyiapkan lembar pengamatan aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam proses pembelajaran.

h.      Menyiapkan alat evaluasi berupa lembar kerja siswa, soal tes tertulis dan pertanyaan kuis.

2.      Pelaksanaan Tindakan

Tahap selanjutnya yaitu pelaksanaan tindakan penelitian kelas menggunakan model pembelajaran STAD dengan media Crossword Puzzle untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA. Pelaksanaan tindakan menurut Arikunto (2009: 72), dilakukan guru dalam kurun waktu yang dibutuhkan sesuai siklus direncanakan. Adapun dalam penelitian ini dilakukan tiga siklus. Siklus I dan II masing-masing dua pertemuan tiap siklusnya, sedangkan siklus III satu kali pertemuan.

3.      Observasi

Tahap observasi dilakukan pengamat untuk merekam setiap kejadian selama pelaksanaan tindakan menggunakan model pembelajaran STAD dengan media Crossword Puzzle. Observasi dilakukan dengan bantuan kolaborator untuk mengamati keterampilan guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan lembar pengamatan yang sudah disusun. 

4.      Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi (Arikunto, 2009: 80). Setelah mengevaluasi hasil belajar dan aktivitas siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA dan hasil pengamatan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran menggunakan model STAD dengan media Crossword Puzzle, peneliti melakukan perbaikan agar pelaksanaan siklus selanjutnya lebih efektif. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui ketercapaian indikator pembelajaran. Bila belum tercapai maka peneliti melanjutkan siklus berikut sampai mencapai indikator yang telah dikembangkan.

Indikator keberhasilan belajar dari penelitian ini yaitu apabila nilai peserta didik memiliki ketuntasan belajar secara individu yaitu dan mendapat nilai lebih dari atau sama dengan 70 dan nilai rata-rata kelas ≥ 75, sedangkan prosentase ketuntasan belajar kelas mencapai ≥ 80% dari seluruh peserta didik dalam kelas.

 

D.    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1.      Siklus I

a.      Pertemuan 1

Hasil tes evaluasi siswa dalam pembelajaran IPA menggunakan model STAD dengan media crossword puzzle pada siklus I pertemuan 1 diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Nilai Siklus I Pertemuan 1

Rentang Nilai

Frekuensi

Persentase

Kualifikasi

40-49

2

8,69%

Tidak Tuntas

50-59

5

21,74%

Tidak Tuntas

60-69

6

26,08%

Tidak Tuntas

70-79

3

13,04%

Tuntas

80-89

4

17,39%

Tuntas

90-100

3

13,04%

Tuntas

Jumlah

23

100%

-

 

Tabel distribusi frekuensi di atas, menunjukkan banyaknya siswa yang tuntas dan tidak tuntas. Berdasarkan hasil evaluasi tes tertulis siswa pada siklus I pertemuan 1 diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 2 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 1

No.

Keterangan

Skor

1.

Rata-rata kelas

68,52

2.

Nilai tertinggi

96

3.

Nilai terendah

40

4.

Siswa memenuhi KKM

10

5.

Siswa belum memenuhi KKM

13

6.

Ketuntasan belajar klasikal

43,47%

 

Berdasarkan tabel 2 diperoleh rata-rata skor hasil belajar siswa 68,52 dengan perolehan nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 40. Siswa yang nilainya sudah mencapai KKM IPA (≥70) sebanyak 10 siswa, sedangkan sisanya 13 siswa nilainya belum memenuhi KKM. Ketuntasan belajar klasikal siklus I pertemuan 1 sebesar 43,47%.

b.      Pertemuan 2

Hasil belajar diamati dari nilai tes evaluasi yang dilaksanakan pada akhir kegiatan pembelajaran. Berikut disajikan data distribusi nilai tes evaluasi IPA siklus I pertemuan 2.

Tabel 3 Tabel Distribusi Frekuensi Siklus I Pertemuan 2

Rentang Nilai

Frekuensi 

Persentase

Kualifikasi

18-30

1

4,35%

Tidak Tuntas

31-43

1

4,35%

Tidak Tuntas

44-56

-

-

Tidak Tuntas

57-69

4

17,39%

Tidak Tuntas

70-82

8

34,78%

Tuntas

83-95

7

30,43%

Tuntas

96-100

2

8,69%

Tuntas

Jumlah

23

100%

-

 

Berdasarkan tabel distribusi nilai di atas, dapat diketahui jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas. Berikut disajikan tabel data hasil belajar IPA siklus I pertemuan 2.

Tabel 4 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 2

No.

Keterangan

Skor

1.

Rata-rata kelas

77,39

2.

Nilai tertinggi

100

3.

Nilai terendah

28

4.

Siswa memenuhi KKM

17

5.

Siswa belum memenuhi KKM

6

6.

Ketuntasan belajar klasikal

73,91%

 

Sesuai tabel hasil belajar siswa siklus I pertemuan 2 diperoleh data skor rata-rata kelas 77,39 dengan perolehan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 28. Siswa yang nilainya sudah mencapai KKM IPA (≥70) sebanyak 17 siswa, sedangkan sisanya 6 siswa masih belum memenuhi KKM. Ketuntasan belajar klasikal siklus I pertemuan 2 sebesar 73,91%. 

 

2.      Siklus II

a.      Pertemuan 1

Hasil tes evaluasi siswa dalam pembelajaran IPA menggunakan model STAD dengan media crossword puzzle pada siklus II pertemuan 1 diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 5 Distribusi Frekuensi Nilai Siklus II Pertemuan 1

Rentang Nilai

Frekuensi 

Persentase

Kualifikasi

43-51

1

4,35%

Tidak Tuntas

52-60

-

-

Tidak Tuntas

61-69

4

17,39%

Tidak Tuntas

70-78

8

34,78%

Tuntas

79-87

4

17,39%

Tuntas

88-96

6

26,07%

Tuntas

97-100

-

-

-

Jumlah

23

100%

-

 

Berdasarkan tabel distribusi nilai di atas, diperoleh data hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 1 Baregbeg siklus II pertemuan 1 sebagai berikut. 

Tabel 6 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 1

No.

Keterangan

Skor

1.

Rata-rata kelas

77,74

2.

Nilai tertinggi

96

3.

Nilai terendah

48

4.

Siswa memenuhi KKM

18

5.

Siswa belum memenuhi KKM

5

6.

Ketuntasan belajar klasikal

78,26%

 

Berdasarkan tabel 6 diperoleh rata-rata skor hasil belajar siswa 77,74 dengan perolehan nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 48. Siswa yang nilainya sudah mencapai KKM IPA (≥70) sebanyak 18 siswa, sedangkan sisanya 5 siswa nilainya belum memenuhi KKM. Ketuntasan belajar klasikal siklus II pertemuan 1 sebesar 78,26%. 

b.      Pertemuan 2

Distribusi nilai hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Baregbeg dalapembelajaran IPA melalui model STAD dengan media crossword puzzle dapat dilihat pada tabel berikut. 

Tabel 7 Distribusi Frekuensi Nilai Siklus II Pertemuan 2

Rentang Nilai

Frekuensi 

Persentase

Kualifikasi

64-69

1

4,35%

Tidak Tuntas

70-75

3

13,04%

Tuntas

76-81

6

26,09%

Tuntas

82-87

1

4,35%

Tuntas

88-93

7

30,43%

Tuntas

94-100

5

21,74%

Tuntas

Jumlah

23

100%

-

Dari tabel distribusi frekuensi nilai hasil tes evaluasi IPA di atas, diperoleh data hasil belajar siswa siklus II pertemuan 2 sebagai berikut.

Tabel 8 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 2 

No.

Keterangan

Skor

1.

Rata-rata kelas

85,04

2.

Nilai tertinggi

100

3.

Nilai terendah

68

4.

Siswa memenuhi KKM

22

5.

Siswa belum memenuhi KKM

1

6.

Ketuntasan belajar klasikal

95,65%

 

Sesuai tabel hasil belajar siswa siklus II pertemuan 2 diperoleh data skor rata-rata kelas 85,04 dengan perolehan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 68. Siswa yang nilainya sudah mencapai KKM IPA (≥70) sebanyak 22 siswa, sedangkan sisanya 1 siswa masih belum memenuhi KKM. Ketuntasan belajar klasikal siklus II pertemuan 2 sebesar 95,65%. 

Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui model STAD dengan media Crossword Puzzle, mengalami peningkatan sebagaimana dipaparkan pada

tabel berikut.

Tabel 9 Peningkatan Hasil Belajar Siswa

No.

Nilai

Siklus I

Pert.1

Siklus I

Pert. 2

Siklus II

Pert. 1

Siklus II

Pert. 2

1.

Rata-rata kelas

68,35

77,39

77,74

85,04

2.

Nilai tertinggi

96

100

96

100

3.

Nilai terendah

40

28

48

68

6.

Persentase siswa tuntas

43,47%

73,91%

78,26%

95,65%

 

Rekapitulasi data hasil belajar siklus I dan siklus II dapat disajikan pada diagram berikut ini.

Hasil belajar siswa mengalami peningkatan selama pelaksanaan tindakan. Rata-rata nilai siswa meningkat dari siklus I sebesar 72,87 menjadi 81,39 pada siklus II. Persentase ketuntasan belajar individual siswa juga mengalami peningkatan dari 58,69% pada siklus I menjadi 86,96% pada siklus II.

Berdasarkan data tersebut, pencapaian hasil belajar siswa pada siklus kedua sudah mencapai indikator keberhasilan yaitu ≥ 80% siswa kelas IV SD Negeri 1 Baregbeg sudah mencapai KKM yang ditetapkan sekolah dalam pembelajaran IPA yaitu 70.

Gagasan utama STAD adalah memotivasi siswa untuk membantu siswa lain dalam menguasai materi yang diajarkan (Slavin dalam Rusman, 2012: 210) sehingga meningkatkan hasil belajar mereka. Winkel dalam Purwanto (2011:45) menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya, yaitu siswa mengalami perubahan sikap dan tingkah laku menjadi lebih aktif dan bersemangat dalam belajar, siswa lebih mampu memahami materi dengan baik dan mampu menyelesaikan masalah melalui berpikir analisis lebih baik sebelum dilaksanakan tindakan penelitian.

Penerapan model STAD dengan media crossword puzzle dalam pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri 1 Baregbeg terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut dikarenakan model STAD memacu siswa bekerja sama dengan teman sekelompok untuk menguasai keterampilan yang diajarkan guru serta menekankan aktivitas dan interaksi di antara siswa untuk mencapai prestasi maksimal. Sedangkan media crossword puzzle merangsang siswa untuk berpikir kreatif.

 

E.     SIMPULAN DAN SARAN

Penggunaan model STAD dengan media crossword puzzle pada pembelajaran IPA berdampak pada meningkatnya hasil belajar siswa. Peningkatan dapat dilihat dari hasil belajar siklus I pertemuan 1 diperoleh nilai rata-rata 68,35 dengan persentase ketuntasan belajar 43,47%, dan pada siklus I pertemuan 2 diperoleh rata-rata 77,39 dengan ketuntasan klasikal 73,91%. Siklus II pertemuan 1 diperoleh rata-rata 77,74 dengan persentase ketuntasan belajar 78,26% dan pada siklus II pertemuan 2 diperoleh rata-rata 85,04 dengan persentase ketuntasan belajar klasikal 95,65%. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa sudah mencapai indikator keberhasilan yaitu sebesar ≥ 80% siswa kelas IV SD Negeri 1 Baregbeg memperoleh nilai di atas KKM yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran IPA yaitu 70.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan model STAD dengan media crossword puzzle dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di SD Negeri 1 Baregbeg Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis Tahun Pelajaran 2019/2020.

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Baregbeg, peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1.      Bagi Siswa

Siswa hendaknya termotivasi lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan aktivitas siswa adalah melalui penerapan model STAD dengan media crossword puzzle. Siswa aktif sehingga konsep yang disampaikan guru dapat diterima dengan baik, yang berdampak pada meningkatnya hasil belajar.

2.      Bagi Guru

Guru sebaiknya dapat menerapkan model STAD dengan media crossword puzzle sebagai salah satu alternatif solusi untuk meningkatkan kualitas mengajar guru dalam pembelajaran IPA agar lebih inovatif. Model STAD dengan media crossword puzzle ini dapat diterapkan pada mata pelajaran lainnya karena terbukti dapat meningkatkan aktivitas siswa serta hasil belajar dalam pembelajaran.

3.      Bagi Sekolah

Dengan adanya penggunaan model pembelajaran inovatif dapat dijadikan cara untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar. Peneliti merekomendasikan agar sekolah dapat menyediakan sarana dan pra sarana yang dapat mendukung pembelajaran. Dengan adanya sarana pendukung maka guru akan semakin inovatif dan kreatif dalam mengajar.

 

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi  Aksara. 

 

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 

 

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

 

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rja Grafindo  Persada.

 

Slavin, E. Robert. 2010. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktek.  Bandung: Nusa Media.

 

Suprijono, Agus. 2012. Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

 

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada KTSP. Jakarta: Kencana

 


Tidak ada komentar untuk "PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL STAD DENGAN MEDIA CROSSWORD PUZZLE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BAREGBEG ISSN (Cetak) : 2527-757x"