AKSI NYATA 1.3 VISI GURU PENGGERAK
TERWUJDUNYA SISWA YANG BERKARAKTER MELALUI MENANAM TANAMAH HIAS DI SEKOLAH
1. LATAR BELAKANG
Menjadikan sekolah
sebagai rumah yang aman, nyaman dan bermakna bagi murid sepertinya sudah
menjadi hal yang umum diinginkan semua pihak. Perubahan yang positif dan
konstruktif di sekolah biasanya membutuhkan waktu dan bersifat gradual. Oleh
karena itu, sebagai pemimpin, guru penggerak hendaknya terus berlatih mengelola
diri sendiri sambil terus berupaya menggerakkan orang lain yang berada di bawah
pengaruhnya untuk menjalani proses bersama-sama. Hal ini perlu dilakukan dengan
niat belajar yang tulus demi mewujudkan visi sekolah.
Salah satu upaya dalam
melakukan perubahan secara organisasi adalah dengan menerapkan konsep Inkuiri
Apresiatif (IA) menggunakan prinsip-prinsip utama psikologi positif dan
pendidikan positif. Pendekatan IA percaya bahwa setiap orang memiliki inti
positif yang dapat memberikan kontribusi pada keberhasilan. Inti positif ini
merupakan potensi dan aset organisasi.
Berdasarkan latar
belakang di atas, sebagai seorang Calon Guru penggerak,
saya merancang tindakan Aksi nyata “Terwujdunya Siswa Yang
Berkarakter melalui Menanam Tanamah Hias Di Sekolah” yang juga merupakan bagian Visi
Sekolah SD Negeri 1 Baregbeg yakni Terwujudnya siswa yang ABCD (Agamis,
Berkarakter, Cerdas dan Disiplin). Berdasarkan visi tersebut sebagai calon guru
penggerak, saya ingin melakukan aksi nyata sebagai salah satu upaya menumbuhkan
karakter cinta lingkungan serta gotong royong melalui menanam pohon hias di
sekolah.
2. Tujuan
Adapun
yang menjadi tujuan dari aksi nyata ini adalah sebagai berikut:
a.
Menumbuhkan karakter cinta
lingkungan serta gotong royong melalui menanam pohon hias di sekolah.
b.
Warga sekolah mampu
melestarikan lingkungan sekitar sekolah agar menjadi tempat belajar yang
menyenangkan bagi murid.
c. Dengan kegiatan ini, diharapkan terbentuk karakter profil pelajar pancasila.
3. Kegiatan Aksi Nyata
Berikut
adalah Linimasa tindakan yang dilakukan dengan tetap menerapkan protokol
kesehatan sesuai yang di anjurkan oleh pemerintah.
a. Pada hari pertama, kegiatan dimulai dengan memberi
penjelasan kepada siswa akan diadakan kegiatan menanam tanaman hias pada pot
dengan membagi siswa kedalam beberapa kelompok. Kegiatan ini juga telah
mendapat ijin dan dukungan dari Kepala Sekolah. Untuk melaksanakan kegiatan,
diperlukan adanya komitmen agar kegiatan dapat terlaksana dengan baik. Terdapat
kesepakatan antara guru dan murid berkaitan dengan alat dan bahan yang perlu
dipersiapkan oleh murid dan guru.
b.
Kegiatan pada hari kedua adalah
guru beserta menanam tanaman hias di pot serta menata semenarik mungkin.
c. Kegiatan pada hari ketiga dan seterusnya adalah siswa merawat tanaman yang telah ditanam agar dapat tumbuh dengan baik. Kegiatan dilakukan secara kolaboratif antara Guru dengan murid serta warga sekolah.
4. Hasil dari Aksi Nyata
Seperti yang telah di jelaskan di atas,
kegiatan aksi nyata ini dimulai dengan mensosialisasikan kegiatan ini kepada
para siswa Kelas V. Hal in bertujuan agar memperoleh persamaan persepsi
mengenai kegiatan aksi nyata yang akan saya laksanakan. Kegiatan ini telah
sesuai dengan modul 1.3 tentang “Visi Guru Penggerak” yakni Terwujdunya
Siswa Yang Berkarakter melalui Menanam Tanamah Hias Di Sekolah. Pada kegiatan
ini, saya juga mengajak kepada murid yang selama ini kurang aktif dalam
pembelajaran untuk ikut serta. Hasilnya adalah mereka memberikan respon yang
positif serta bersedia terlibat. Bentuk keterlibatannya adalah dengan bibit
tanaman hias yang mereka sukai untuk di tanam kedalam pot.
Keesokan harinya, para murid membawa tanaman hias. Beberapa siswa ambil bagian dengan menyediakan perlatan dan bahan seperti tanah, pot, dan pupuk kandang. Penanaman tanaman hias di lakukan secara bekelompok agar bisa menumbuhkan karakter gotong royong. Selanjutnya adalah Saya dan murid melakukan kesepakatan bersama dengan membuat jadwal untuk merawat tanaman tersebut dengan secara bergantian. Kegiatan pada hari berikutnya adalah kegiatan perawatan dengan menyiram dan membersihkan rumput yang mulai sudah tumbuh.
5. Keberhasilan dan Kegagalan
Keberhasilan
:
Kegiatan
aksi nyata ini telah memberikan pengalaman baru bagi murid agar mampu
berkolaborasi dengan teman lainnya serta dapat melakukan kegiatan secara
langsung di sekolah. Dari wawancara yang saya lakukan kepada peserta kegiatan
ini, sebagian dari mereka pernah melakukan kegiatan ini di rumah namun kegiatan
ini telah memberikan makna dan pengalaman yang berbeda dalam dirinya karena
dilaksanakan secara kolaborasi (bersama) dengan teman – teman dan gurunya.
Menurut pendapat saya, kegiatan ini berhasil terlihat dari semangat dan
antusias siswa untuk ikut serta dalam kegiatan ini.
Kegagalan
:
Kegiatan
aksi nyata ini berjalan dengan baik sehingga menurut saya berhasil. Namun masih
ada beberapa hal yang perlu di tingkatkan. Salah satu hal yang saya tingkatkan
adalah perlu adanya upaya yang lebih dalam menumbuhkan kesadaran akan peduli
lingkungan. Hal ini saya pandang perlu untuk ditingkatkan bersama semua
komunitas sekolah agar terjaga lebih baik serta mampu menciptakan lingkungan
sekolah yang bersih dan nyaman. Hal lainnya yang terjadi adalah ada tanaman
yang mati, kemungkinan adalah akibat bibit tanaman yang terlalu lama tidak
bersentuhan dengan tanah.
6. Rencana Perbaikan
Perlunya
perbaikan strategi penumbuhan budaya positif untuk pentingnya peduli lingkungan
yang tumbuh dari impian bersama yakni harus dilakukan secara berkesinambungan
agar melekat didalam diri semua warga sekolah dan menjadi budaya sekolah sesuai
dengan pendekatan inkuiri apresiatif.
Tidak ada komentar untuk "AKSI NYATA 1.3 VISI GURU PENGGERAK"