AKSI NYATA 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN
AKSI
NYATA 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN
by
NGALIMUN
CGP
Angkatan 4 Kabupaten Ciamis
A.
Facts
(Peristiwa)
Workshop
Pembuatan Soal HOTS pada Penilain Akhir Tahun (PAT) di Sekolah
1. Latar Belakang
Evaluasi dilaksanakan dalam rangka pengendalian
mutu pendidikan secara nasional, sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan
pendidikan kepada pihak–pihak yang berkepentingan. Evaluasi Hasil Belajar
peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses kemajuan dan
perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Pendidik bukan
semata-mata sebagai pentransfer materi pelajaran, melainkan juga harus mampu
mengorganisasikan segala komponen pendidikan untuk mendukung pencapaian tujuan
pembelajaran. Salah satu kompetensi penting yang harus dimiliki guru adalah
kompetensi melakukan evaluasi pembelajaran. Indikatornya adalah terampil
melakukan evaluasi pembelajaran dengan berbagai teknik dan metode. Termasuk
juga terampil menyusun alat ukur keberhasilan belajar siswa berupa soal tes
yang berkualitas, yang memiliki validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat
kesukaran tes yang terukur dengan jelas, salah satunya adalah Penilaian Akhir
Tahun (PAT) yang menuntut peserta didik untuk mengambangkan Keterampilan
Berpikir Tingkat Tinggi atau Higher Order Thinking Skill (HOTS).
2. Alasan Aksi Nyata
Alasan saya melakukan aksi nyata ini
adalah sebentar lagi pelaksanaan Penilaian Akhir Tahun (PAT) di sekolah hal ini
berdasarkan kalender pendidikan tahun pelajaran 2021/2022 dan surat edaran dinas
pendidikan kabupaten ciamis, maka dari itu perlu diadakan sebuah kegiatan untuk
meningkatkan kompetensi guru dalam hal menyusun alat ukur keberhasilan belajar
siswa, seorang guru harus mampu membuat sebuah alat evaluasi yang biasa kita
sebut sebuah penilaian. Penilaian merupakan bagian yang penting dalam
pembelajaran. Dengan melakukan penilaian, pendidik sebagai pengelola kegiatan
pembelajaran dapat mengetahui kemampuan yang dimiliki peserta didik, ketepatan
metode mengajar yang digunakan, dan keberhasilan peserta didik dalam meraih
kompetensi yang telah ditetapkan. Maslahnya kemampuan guru dalam memahami instrumen
asesmen HOTS masih kurang, sehingga perlu diadakan kegaiatan dalam mengembangkan
instrumen asesmen HOTS.
Dalam hal ini, terdapat sembilan
langkah dalam konsep pengambilan keputusan dan pengujian keputusan :
1.Mengenali nilai nilai yang
bertentangan adalah Jangka pendek
lawan jangka panjang (short term vs long
term)
2. Menentukan siapa saja yang terlibat dalam kasus ini yaitu Guru
dan kepala sekolah
3. Fakta-fakta yang relevan : Pembuatan
soal yang biasanya dilakukan oleh pihak luar, misalkan dari kabupaten atau dari
kecamatan lain, guru kurang pandai dalam pembuatan soal HOTS.
4. Pengujian benar vs salah
Uji
legal : kasus ini tidak termasuk kedalam pelanggaran hukum
Uji
regulasi : keputusan yang diambil tidak melanggar kode etik
Uji
intuisi : Ada perasaan yang salah ketika membiarkan guru tidak bisa membuat
soal sesuai dengan kaidah pembuatan soal yang benar
Uji
halaman depan koran : saya merasa merasa nyaman ketika keputusan yang saya buat
dimasukan kedalam berita di koran
Uji
panutan/idola : saya rasa akan melakukan hal yang sama
5. pengujian paradigma benar vs
benar : jangka pendek vs jangka panjang
6. melakukan prinsip resolusi :
berfikir berbasis rasa peduli (care based thinking)
7. Investigasi opsi trilema : bersama-sama
dengan pengurus kkg untuk melakukan pelatihan workshop pembuatan soal
8. Buat keputusan ; Workshop
pembuatan soal HOTS pada Penialan Akhir Tahun (PAT).
9. Lihat lagi keputusan dan
refleksikan : keputusan yang saya ambil sudah berdaarkan berbagai pertimbangan
yang matang, dan saya rasa ini adalah keputusan yang paling tepat.
3. Hasil Aksi Nyata
Workshop
Pembuatan Soal HOTS pada Penilaian Akhir Tahun (PAT) di selenggarakan selama 3
hari, karena masih banyak guru-guru yang kurang paham serta antusias dari
rekan-rekan guru di sekolah yang lain maka workshop ini yang tadinya direncakan
hanya untuk sekolah kami SD Negeri 1 baregbeg, akhirnya di ikuti oleh
rekan-rekan guru dari sekolah lain yang masih satu lingkup kecamatan.
Pada
hari pertama pelaksanaan workshop merupakan pemberian materi seperti penyusunan
kisi-kisi soal, penyusnan soal PG, penyusunan soal isian dan Esay. Pada hari ke
dua workshop adalah praktik pembuatan kisi-kisi soal, dan pada hari ke tiga
merupakan praktik penyusunan soal PAT.
Dengan kegiatan ini, guru menjadi paham tetang penyusunan soal HOTS serta tahap-tahapanya, sehingga untuk Penilaian Akhir Tahun (PAT) guru sendirilah yang membuat soal tersebut untuk digunakan oleh merkea sendiri.
B.
Feeling
(Perasaan)
Saya
merasa sangat senang dengan kegitan workshop pembuatan soal HOTS ini, karena
anusuasme dan semangat dari guru yang
sangat tinggi serta berbagai pikah yang mendukung kegiatan ini seperi kepala
sekolah dan KKG. Disamping itu saya juga belajar untuk menerapkan 9 langkah
pengambilan keputusan yang sudah saya pelajari pada modul 3.1 pada program
calon guru penggerak. Dengan kegitan ini pula saya merasa bergerak, tergerak
dan menggerakan sesuai dengan moto guru penggerak.
C.
Findings
(Pembelajaran)
Pembelajaran
yang saya dapat dari pelaksanaan aksi nyata ini adalah kematangan dalam
mengelola diri dan keadaan dalam menghadapi suatu masalah dan mengambil sebuah
keputusan yang terbaik, yang bermanfaat bagi diri, dan orang banyak.
D.
Future
(Penerapan Kedepan)
Penerpan
kedepan yang akan saya lakukan adlah akan menerapkan apa yang telah saya dapat
dan pahami modul 3.1 tentang Pengambilan keputusan sebagai Pemimpin
pembelajaran, 4 Paradigma, 3 Prinsip, 9 langkah pengujian keputusan. saya terapkan dalam kehidupan sehari-hari
tidak hanya dalam lingkungan sekolah tetapi juga di lingkungan luar sekolah.
Tidak ada komentar untuk "AKSI NYATA 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN"